10 INDIKASI GAGAL MERAIH KEUTAMAAN RAMADHAN

Sabtu, 30 Agustus 2008

‘Berapa banyak orang berpuasa namun Ia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga” (HR. Bukhari dan Muslim)
1. Kurang optimal melakukan “warming up” dengan memperbayak ibadah sunnah di bulan sya’ban.
2. Ketika target tilawah Al qur’an tidak tercapai. Minimal 1 kali khatam. Membaca Al Qur’an penting dibulan Ramadhan karena Al Qur’an diturunkan pada bulan ini..
3. Tidak bisa menahan diri atas penyimpangan mulut dan perkataan seperti membicarakan keburukan orang lain, berkata kasar, adu domba, berdusta dan lain sebagainya. Rasulullah bersabda “ dusta akan menjadikan puasa sia-sia” (Hr. Bukhari)
4. Ketika puasa tak bisa menjadikan pelakunya berupaya memelihara mata dari melihat yang haram
5. Ketika malam ramadhan menjadi tak ubahnya dengan malam-malam selain ramadhan. Salah satu cri khas Ramadhan Rasulullah menganjurkan umatnya untuk menghidupkan malam dengan shalat dan doa-doa tertentu.
6. Jika saat berbuka puasa menjadi saat melahap semua nafsunya yang disiang hari ditahannya. Seolah-olah waktu berbuka adalah upaya balas dendam. Puasa pada hakikatnya adalah bagaimana mendidik diri mampu menahan diri dan kehendak (Tarbiayatun Nasf)
7. Ketika bulan ramadhan tidak di optimalkan untuk bayak bersedekah dan ber infaq.
8. Ketika hari-hari menjelang idul fitri sibuk dengan persiapan lahir lupa dengan memasok ibadah sebanyak-banyaknyam terutama 10 terakhir ramadhan.
9. Ketika Idul fitri dirayakan dengan semangat merdeka. Seperti orang pulang dari penjara. Hari bebas untuk berbuat apa saja kembali. Padahal Sahat Rasulullah bertangiskan air mata pada waktu itu karena berpisah dengan ramadhan.
10. Setelah usai Ramadhan nyari tidak ada lagi ibadah unggulan yang bertahan. Jadilah shalih musiman.

Mungkinkah Ramadhan Tahun ini kita kemali Gagal?

Dikutip dari Majalah Tarbawi edisi 26 Th3/ 30 Nopember 2001