CIRI KHAS HIDUP DAN MATI

Selasa, 30 Desember 2008

Sayid Qutb dalam Tafsir Fizalil Qur’an menjelaskan tentang cirri khas kehidupan dan kematian.
Ciri Khas kehidupan :
1. Adanya keaktifan, yaitu daya gerak untuk merubah sesuatu, daya kerja menghasilkan sesuatu.
2. Adanya Pertumbuhan, yaitu hidup ini selalu berubah dan bahwa dunia ini tidaklah fana. Keadaan hari ini tidak akan sama dengan hari esok.
3. Adanya Kesinambungan yaitu kemampuan hidup kita mengelola waktu dan bagaimana kita memberdayakan waktu itu sendiri.
Ciri khas Kematian :
1. Kepasifan bahwa orang yang telah mati tidak akan mampu menghasilkan apapun
2. Kepunahan yaitu orang yang telah mati tidak mampu menghidupkan generasi
3. Keterputusan bahwa orang yang telah mati maka putuslah semua hubungan dan amalnya selama hidupnya.

Maka kita hari ini masih hidup dan apakah memang kita masih hidup?

KESULITAN DAN KEMUDAHAN

Ini merupakan sunnatullah kehidupan yang dihadapi oleh setiap insan di dunia. Allah SWT telah mengabadikannya dalam firmannya di Al Aqur’an: Sesungguhnya bersama kesuliatan itu ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesuliatan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai suatu urusan maka kerjakanlah urusan yang lainnya. Dan kepada tuhanmulah kamu berharap (Al Insyirah: 5-8)
Setiap hidup nafas-nafas kita ini tidak pernah lepas dari menikmati susah dan mudah. Kadangkala ketika kita merasa susah maka melihat orang lain tampak begitu bahagia. Namun ketika kita bahagia dan melihat orang susah maka kita sulit mengungkapkan kebahagiaan kita. Kesulitan dan kemudahan pada setiap orang tidak sama. Semuanya bergantung bagaimana seseorang mengartikan setiap apa yang didapatnya. Menurut kita orang itu bahagia namun orang itu juga menyatakan susahnya.
Firman Allah Swt diatas telah memberikan inspirasi bagi kita, ternyata kemudahan itu ada dengan adanya kesulitan itu sendiri. Ayat ini diulang oleh Allah Swt sampai dua kali. Ketika hidup ini tidak pernah mendapatkan kesulitan maka sesungguhnya kita tidak mengetahui akan arti dari kebahagiaan. Sebelum kita makan kita terlebih dahulu menghadapi lapar. Pada saat lapar lalu kita makan maka akan terasa begitu lezat. Berbeda dengan sebaliknya, saat kenyang lalu makan yang enak tetapi kita tidak mendapatkan kelezatannya.
Kesulitan adalah suatu institusi pendidikan tanpa infrastruktur dalam kehidupan yang nyata. Memberikan makna sesungguhnya tentang arti hidup dan menghargai hidup. Makna hidup yang saya maksud adalah untuk apa kita hidup ke dunia ini. Tentu tidak lain dan tidak bukan untuk beribadah kepada Allah Swt. Disaat-saat sulit itu menyadarkan kita bahwasanya kita makhluk yang lemah dan ada yang kuat dan maha kuat yaitu Allah. Kesadaran seperti ini akan mendorong kita menjadi taat kepada-Nya.
Menghargai hidup yaitu bagaimana kita menjalani hidup ini dengan berpedoman kepada aturan yang telah ditetapkan Allah Swt pada kita. Al qur’an adalah pedoman hidup kita sebagai muslim dan merupakan fasilitas yang Allah Swt berikan kepada kita untuk mengarungi samudra kehidupan ini.
Kesulitan mendekatkan kita kepada pertolongan Allah Swt. Karena pertolongan tidak akan datang kepada orang yang merasa telah dicukupi. Pertolongan Allah adalah rahmat yang terbesar yang kita kelola dalam hidup ini. Kesulitan akan lebih cepat teratasi apabila semangat dan harapan yang besar pada pertolongan Allah tersebut. Inilah yang mebedakan antara Muslim dan kafir. Muslim memiliki suatu harapan yaitu Allah Swt yang akan menolongnya sementara kafir hanya punya angan-angan belaka.
Kemudahan pada hakikatnya merupakan amanah dan sekaligus nikmat dari Allah Swt. Ketika kemudahan itu datang maka kita kelola dengan cara bersyukur kepada Allah Swt. ”Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan. Sesungguhnya jika kamu bersyukur, Niscaya Aku akan menambah nikmat-Ku kepadamu, akan tetapi jika kamu mengingkari nikmatku maka azabku sangat berat. (Q14:7)
Bahwasanya banyak orang ketika mendapatkan berbagai kemudahan maka disaat itu semangat Syukurnya menjadi berkurang. Saudaraku! Sesungguhnya kezaliman itu datang disaat puncak-puncak kebahagiaan tanpa ditopang rasa syukur yang mendalam. Menyebabkan lupa bahwasanya kemudahan itu datangnya dari Allah. Kemudahan itu atas usahanya sendiri. Niat telah berubah.
Dikarenakan ini adalah permainan perjalanan kehidupan yang kadang-kadang mudah dan kadang-kadang sulit. Hari ini sulit esok mudah atau sebaliknya sukses hari ini lusa bisa saja menjadi sejarah kebangkrutan. Maka perlu tata kelola kehidupan kita. Ayat Allah diatas pada paragraf yang pertama mengajarkan rahasia menghadapi dua hal ini.
Pertama, Kerja yang kontinu dan kesinambunangan. Setelah selesai suatu urusan maka beralih keurusan lainnya.
Kedua, Beramal dan bekerja keras. Ayat itu tegas menyatakan urusan!! Yaitu amal atau pekerjaan.
Ketiga, perlunya kemampuan planing dan strategi menata hidup kita setiap hari. Dalam hal ini kita perlu memanfaatkan waktu.
Keempat, punya pengharapan yang besar kepada Allah Swt. Tanpa Pengharapan yang mendalam kepada Allah itu adalah angan-angan saja.
Keempat, meyakini setiap apa yang dialami,didapat dan dirasa semuanya berasal dari Allah Swt. Hal ini akan melahirkan sifat syukur dan tawakal dalam diri kita.

Saudaraku! Kesulitan yang paling mengerikan dan menyakitkan adalah pada saat kita sakaratul maut dan kemudahan yang paling hakiki disaat menatap wajah Allah Swt di jannahnya. Wallahualam bhisawab.