PRESIDEN UNTUK ORANG TUA

Selasa, 19 Mei 2009

Baru saja kita sudah menyaksikan deklarasi para calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilres tahun ini. Ternyata semuanya dikerumuni oleh wajah-wajah yang itu-itu juga. Tidak ada wajah baru sama sekali. Ada SBY sejak masa orba dan reformasi langganan selalu menggisi lembaran pemberitaan tentunya. Megawati juga sejak orde baru sudah pernah menjadi anggota DPR/MPR RI dan melanjutkan kisah politiknya dimasa Reformasi dan hasilnya selalu kalah. Jusuf Kalla sejak masa ordebaru juga sudah mengurusi GOLKAR sebagai warisan ORBA. Wiranto dan Prabowo apalagi! Satu mantan ajudan Soeharto dan satu lagi menantunya Soeharto. Lalu fenomena Budiono apa pula? Budiono panjang juga malah mewariskan pola pikir yang dipakai oleh ordebaru. Neo Liberal dan pro Barat. Jadi tidak sesuatu yang baru pada Pilres kali ini.

Terlebih yang menyedihkan lagi masalah usia. Penulis adalah orang muda sangat tidak punya pilihan karena tidak ada satupun calon itu yang berusia muda. Semuanya sudah masuk keangka 60-an. Baik Presiden maupun wakilnya. Kecuali Prabowo yang baru ber umur 58 tahun. Jadi kemana orang muda dinegeri ini? Apakah orang muda tidak bisa? Atau orang muda tidak layak untuk dipilih? Atau juga orang muda sudah pindah jadi imigran ke luar negeri dan menjadi buruh di Pabrik-pabrik yang dimiliki para kapitalis.

Akan tetapi sebelumnya SBY sempat ada isu akan berpasangan dengan Hidayat Nurwahid. Ini bagus sekali karena beliau orang muda. Umur baru berkisar 40 an. Tetapi sayang seribu kali sayang SBY memilih Budiono yang 60 an. Maka kecewalah saya sebagai orang muda.

Adapun menurut hemat penulis, latar dari tidak adanya orang muda dan baru adalah, pertama, bangsa kita tidak menjalankan proses kaderisasi kebangsaan yang jelas. Selagi gue bisa, ngapain lo?. Kedua, SBY kan jatahnya Cuma 1 kali saja maka beliau kwatir nanti yang melanjutkan adalah orang muda yang bukan dari partainya. Ketiga, orang muda sudah banyak yang tidak peduli akan negaranya lagi. Mungkin akibat dari banyak beredarnya pornograpi, pornoaksi dan narkoba sehingga orang muda menjadi lemah akal serta kemauannya. Ujung-ujungnya menimbulkan sikap apatis terhadap semua persoalan social. Keempat, orang muda memang tidak mendapatkan kesempatan yang memadai seperti isu-isu bau kencurlah, tidak pengalamanlah dan lain sebagainya. Padahal kalau masyarakat jeli tentu ada kumpulan partai yang disana ada anak muda yang bersih, peduli dan professional dibangsa ini sekarang.

Maka memang wajarlah presiden kita sekarang untuk orang tua kita saja. Kita yang muda cari pengalaman dulu! Wallahualam bhisawab.

1 Comment:

Anonim said...

Memang sepertinya pilihan SBY disamping alasan masalah ekonomi juga karena ketakutannya wakil yang bisa lebih bersinar dari dirinya. Padahal di PD tidak adalagi kader yang akan maju.
Semoga PKS tidak putus dalam kaderisasi karena perjuangan masih panjang