MENCARI MITRA BISNIS

Sabtu, 24 Januari 2009

Dalam bisnis kadangkala kita tidak bisa mendirikannya sendiri. Kita membutuhkan orang lain yang sering disebut Mitra bisnis. Ada tiga hal biasanya yang menyebabkan orang mencari mitra bisnis:
1. Ketidaktahuan dengan proses sebenarnya yang akan kita geluti. Kita hanya bersemangat dan merasakan akan mendapatkan laba besar dari bisnis tersebut. Akan tetapi pada hakikatnya kita tidak tahu bagaimana betul proses teknis bisnis tersebut dijalankan. Maka kita bersinergi dengan orang lain yang kita kira mengetahui seluk-beluk bisnis tersebut.
2. Kekurangan modal menyebabkan kita butuh orang lain agar modal bisa terpenuhi.
3. Untuk memperluas jaringan bisnis atau memperluas kegiatan bisnis. Karena menurut pendapat saya masing-masing orang sebenarnya mempunyai jariangannya masing-masing. Ketika kita mengenal seseorang pada hakikatnya kita telah mulai mempertautkan tali jaringan. Namun kedepan apakah jaring itu kuat atau tidak itu tergantung dari proses yang kita lakukan.

Dari berbagai pengalaman saya membagi pengetahuan bagaimana mencari mitra bisnis.
1. Sebaiknya mitra itu dicari dengan yang telah kita kenal. Minimal kita kenal dengannya selama 6 bulan. Dan selama 6 bulan kenal itu kita memang selalu berinteraksi dengannya.
2. Ketika kita merasakan telah mendapatkan mitra bisnisnya jangan cepat mengambil keputusan terlebih dahulu untuk bermitra dengannya. Cari info dulu tentang sepak terjangnya dalam dunia bisnis yang pernah dilakukannya atau digelutinya. Cari juga info dengan siapa sering berhubungan dan kemana saja jaringannya.
3. Ajak dulu berdiskusi tentang hal apa saja. Terserah mau membutuhkan waktu yang lama ataupun singkat. Tujuan kegiatan ini agar kita bisa merasakan apakah kita cocok atau tidak bermitra dengannya. Kalau didalam setiap kita diskusi dengannya selalu ditemukan hal-hal yang terlalu banyak berbeda maka di kuatirkan nanti setelah bermitra dengannya akan selalu berbeda. Pada akhirnya bisnis kita sibuk mengantisasipasi perbedaan-perbedaan yang ada.
4. Ada kadangkala yang kita jadikan mitra karena ikatan emosional kita dengan seseorang. Itu tidak ada masalah. Namun mesti kita ingat tidak sama kadang-kadang emosional seseorang sebagai teman dan ketika sebagai mitra bisnis. Contoh misalnya teman akrab kita waktu SMA dulu kita ajak membangun bisnis bersama. Kalau seide insya Allah akan jalan tetapi kalau tidak seide bisnisnya maka justru kita akan berkonflik dengan teman dekat kita sendiri.
5. Jangan pernah lupa atau dilupakan Mou. Siapapun dia orangnya saudarakah, temankah atau orang yang baru kita kenal tapi cocok, disaat kita menjadikannya sebagai mitra bisnis kita maka perlu Mou. Kesepakatan-kepakatan bersama yang ditandatanggani. Kapan perlu ada saksi dan pakai meterai.

Contoh Kasus.

Dalam hal ini saya ingin memberikan contoh dari Usaha yang pernah saya rintis pada Tahun 2008 lalu. Saya berkeinginan membuka Warnet dengan kosep yang saya miliki. Saya memutuskan mencari mitra bisnis dengan alasan saya tidak punya proyeksinya, tidak tahu kemana jaringan akan diurus dan saya membutuh jaringan marketing orang lain.
Akhirnya oleh seorang teman sekerja, Saya diperkenalkan dengan temannya yang bernama DN . Menurut keterangan teman saya bahwa DN punya hitung-hitungan Warnet dan proyeksinya. Maka terjadilah diskusi dengan DN dan akhirnya disepakati bahwa bisnis warnet itu senilai 50 juta. Dengan pembagian modal Saya 30% dan DN 20%.
Kegiatan pertama adalah mencari lokasi. Ternyata DN telah lama memilki Lokasi dari seorang Ibu yang sangat percaya dengannya. Lokasi itu bernilai kontrak 6 juta setahun. Akhirnya Saya yang terlebih dahulu mengeluarkan dana 6 juta. DN beralasan bahwa Uangnya masih di Bank dan dalam proses pencairan. Kegiatan selanjutnya adalah asesoris dalam warnet. Disini kami terjadi perbedaan pendapat dan ada kesan saya justru dilangkahi oleh DN. Setiap kesepakatan yang dibuat besoknya DN yang merubahnya sendiri.
Karena mulai konflik maka timbul kecurigaan Saya bahwa DN hanya memakai uang Saya terlebih dahulu dan uangnya memang tidak jelas. Ketika Saya cari Informasi memang terjadi info yang simpang siur. Akhirnya saya memutukan untuk tidak bermitra dengannya. Sementara Uang Saya yang telah terpakai Rp. 11 juta.

Maka saya coba mengambil Ibroh dari persoalan ini adalah:
1. Harus kenal lebih dahulu denga mitra tersebut. Sebab saya kenal DN dan langsung berbisnis adalah pas waktu kenalan itu.
2. Tidak adanya MOU tertulis
3. Saya terlalu tergesa-gesa untuk bermitra dengan DN
4. Karena DN yang saya kenal bukan sebagai teman tetapi langsung sebagai mitra bisnis maka kalau ada perbedaan cepat melahirkan rasa curiga

Semoga menjadi pula bagi Anda menjadui Ibroh pula. Wallahualambhisawab.

0 Comments: